Kamis, 17 Juli 2014

Petani Subang menjerit, Harga Pupuk Tembus Rp320 ribu Perkwintal

TINJAU PAMANUKAN- Petani di Kabupaten Subang dibuat resah dengan hilangnya pupuk di pasaran. Tidak saja stok yang nihil, harga pupuk jenis di pasaran mengalami kenaikan signifikan, hingga Rp320 ribu dari sebelumnya Rp185 perkwintal.

Kondisi itu dikeluhkan petani. A. Hendrik misalnya. Petani asal Pamanukan itu mengaku pasrah dengan mahalnya harga pupuk. Kendati demikian, Hendrik mendesak Pemerintah dan DPRD untuk turun tangan menelusuri raibnya ketersediaan pupuk urea.

"yang terhormat Bupati, Komisi B DPRD, Kadis Indagsar, Kadis Pertanian, Kabag Perekonomian mohon segera ditinjau ke bawah/ pasar, hari ini petani butuh pupuk tetapi tidak ada, kalaupun ada harganya 320 ribu padahal het 185 ribu,' kata Hendrik kepada TINTAHIJAU.com, Rabu (16/7/2014)

Hendrik memaparkan, saat ini tyanaman apdi memasuki tahap pemupukan. Usia tanaman padi dari 20 hari sampai sebulan. Mirisnya, tanaman padi yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat pantura itu ada yang belum menikmati pupuk karena kelangkaan. "Dampaknya poadi kurang beranak dan tidak berkwalitas. Tentu saja ini akan berdampak pada produksi padi nanti. Resiko terburuk adalah gagal kejar target waktu panen," jelasnya.
Anggota Komisi B Mpch Nurwibowo mengatakan permasalahan klasik yang dihadapi oleh petani adalah soal ketersediaan air, pupuk dan harga padi saat panen. Kondisi itu terjadi setiap tahun. Ironisnya, di tengah permasalahan tersebut, Subang yang merupakan daerah lumbung padi, belum ada itikad serius dari pihak pemerintah untuk membuat regulasi atau sistem kuat dan terpadu menangani masalah itu.
"Saya sudah berulang kali menyinggung masalah ini.Soal pupuk langka, kalaupun ada harganya mahal dan harga padi murah saat panen, ini kan masalah klasik. Harusnya pemerintah membuat sistem pengawasan terpadu dan kuat. Kita ini kan bagian dari lumbung padi, seharusnya yang menjadi prasyarat itu sudah bhukan lagi jadi masalah," katanya.
Untuk kelangkaan pupuk saat ini, Bowo mendesak pemerintah secepatnya turun ke lapangan untuk mengecek, menginvestigasi hilangnya peredaran pupuk di masyarakat. Ia khawatir, masalah ini ada permainan yang sengaja dilakukan untuk menaikkan harga pupuk. "Pemerintah harus turun tangan, lakukan investigasi kelangkaan pupuk ini sekaligus, apapun caranya pupuk harus secepatnya tersedia," tandasnya. [annas nashrullah l @annas_nsh]
 Sumber Berita TINTA HIJAU
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar