Rabu, 23 Juli 2014

SITUS NYI SUBANG LARANG DI DESA NANGGERANG BINONG SUBANG

Jalan jalan ka Makam nyi subang larang di desa Naggerang kec.binong

inilah kisah situs nay subang larang
1. Kisah Subanglarang tercatat dalam naskah Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN) karya Pangeran Arya Cirebon yg ditulis tahun 1720
2. Nyai Subanglarang bernama asli Kubang Kencana Ningrum lahir tahun 1404
3. Ayah Subanglarang adalah Ki Gedeng Tapa (putra Anggalarang/Wastu Kancana/raja Sunda ke-33) yg mrupakn Syahbandar Cirebon&raja Singapura
4. Ibunya Subanglarang bernama Nhay Ratu Karanjang, putri Ki Gedeng Kasmaya penguasa Wanagiri (Putra Prabu Bunisora/ Raja Sunda ke-32)
5. Pamanahrasa/JayaDewata/Prabu Sliliwangi lhr thn 1401. Ayahnya a/ Prabu Dewa Niskala putra dr Anggalarang (raja Sunda ke-33)
6.Tahun 1418, tiba seorang ulama bernama Syekh Hasanuddin bin Yusuf Sidik dr Campa di Cirebon.
7. Syekh Hasanuddin kemudian bersahabat dg Ki Gedeng Tapa (ayah Subanglarang). Mungkin, saat inilah Ki Gedeng Tapa kemudian memeluk Islam
8. Kemudian Syekh Hasanuddin pergi ke Karawang. Subanglarang dititipkan ikut bersama ulama besar ini untuk belajar Islam di Karawang
9. Syekh Hasanuddin mendirikan pesantren di Karawang & dinamai Pesantren Quro maka itu ia lebih dikenal dg nama Syekh Quro
10. Subanglarang belajar di situ selama 2 tahun. Disinilah Syeh Quro memberikan gelar Subang larang (Pahlawan berkuda)
11. Tahun 1420 Subanglarang kembali ke kampung halamannya di Cirebon
12. Ki Gendeng Tapa mengadakan Sayembara dg tarung satria. Pemenangnya berhak menikahi Subanglarang
13. Pamanah Rasa memenangkan sayembara tsb setelah mengalahkan Amuk Marugul (Raja Japura/Putra Susuktunggal Raja Sunda ke-34)
14. TAhun 1422 Subanglarang dinikahi Pamanahrasa . Pamanahrasa diangkat mnjd putra mahkota di kerajaan Singapura oleh ayah Subanglarang
15. Tahun 1422 terjadi pertempuran antara kerajaan Japura (dipimpin Amuk Marugul) dg Singapura (dipimpin Pamanahrasa)
16. Kerajaan Singapura memenangkan pertempuran tersebut dan menguasai Japura.
17. Amuk Marugul baru mengetahui Pamanahrasa yg selalu mengalahkannya ternyata masih kerabatnya.
18. Amuk Marugul mengajak Pamanahrasa k Pakuan (BGR) brtemu ayahnya (Haliwungan/Susuk Tunggal) yg ternyata Ua nya Pamanahrasa)
19. Pamanahrasa menikah lagi dg Kentring Manik Mayang Sunda, anak ua nya sendiri (Adik Amuk Marugul/anak Haliwungan)
20. Karena lebih cakap dr Amuk Marugul, Pamanah Rasa diangkat jd putra mahkota Pajajaran oleh mertuanya & tinggal di Pakuan.
21. Pamanah Rasa memboyong Subanglarang tinggal di keraton Pakuan Pajajaran (Bogor) bersama Istri yang lain.
22. Subanglarang melahirkan Raden Walangsungsang (1423), Nyai Lara Santang (1426), dan Raja Sangara (1428)
23. Subanglarang mendirikan pesantren dengan nama “Kobong Amparan Alit” di Teluk Agung yg kini berada di Desa Nanggerang Kecamatan Binong
24. Nama “Kobong Amparan Alit” berubah menjadi “Babakan Alit” yang juga berada di sekitar kawasan Teluk Agung Ds. Nanggerang
25. Meskipun tinggal di Bogor, Subanglarang kerap mengunjungi pesantrennyadi Desa Nanggerang Binong tersebut.
sumber kotasubang.com

Poto Poto Situs Nay Subang Larang


Peta Lokasi Situs Nyi Subang Larang

 Tempat Parkir

 Suasana Didalam Situs Nay Subang Larang

Papan Informasi Situs Nay Subang Larang
 Papan Informasi Situs Nay Subang Larang

 Penunjuk Ke arah Makam

 Salah Satu Pengunjung Dari Bekasi yang sedang berjiarah
 Ke situs nay subang larang Ki Jangkung
  
 Tempat Tawasulan

 Situs Nay Subang Larang

 Situs Nay Subang Larang

 Suasana Tempat Yang Asri di kelilingi hutan jati

 Tempat Parkir Dan Istirahat

 Tempat Informasi

 Mushola

 Tempat Sembahyang Khusus Perempuan

 Mushola

 Kamar Kecil Dan Tempat Wudhu


 Makam Ibu Andarwati (Ibu Nay Subang Larang)

Lokasi Situs Nay Subang Larang

 Kuncen DI lokasi Situs Nay Subang Larang Pak RT Ohen

Masih Ada lokasi Yang berhubungan dengan situs nay subang larang yaitu tempat pemandian yang air nya sangat bening sekali dan tidak pernah kering dari dulu yaitu Pancuran Mas Jati Nunggal Yang berada di Kampung Amparan Alit atau Sumur Gempol Masih Di Desa.Nanggerang Kec.Binong 
Lokasi ini sebelah selatan situs nay subang larang yang berjarak kurang lebih 500 meter 

 Eyang Taklim Dan Para Budayawan Subang saat berkunjung ke bandung dan bertemu 
dengan gubernur jawabarat Ahmad Heryawan

Eyang Taklim Yang Usia nya 92 Tahun Sebagai Kuncen Pancuran Mas Jati Nunggal

 Pancuran Mas Jati Nunggal,air yang bening dan belum pernah surut dari jaman dulu

 Pancuran Mas Jati Nunggal,air yang bening dan belum pernah surut dari jaman dulu

Pancuran Mas Jati Nunggal,air yang bening dan belum pernah surut dari jaman dulu

Kuncen Amparan Alit Eyang Taklim Kelahiran Cirebon yang sudah menetap di Nanggerang ini dari tahun 1940  dan mempunyai anak 9 Orang ini setip hari berjaga ,"Tempat ini Biasanya ramai di kunjungi Setiap malam selasa dan Jumat ,mereka yang datang untuk mandi dan Berdzikir untuk keselamatan dan Berkah"kata Eyang Taklim Yang sudah Paruh Baya ini.

Hasil Sidak Tim Gabungan Kab. Subang Usus Ayam dan Mi Berformalin Disita

Rabu, 23 Juli 2014 00:57 WIB

Dally Kardilan/GM
PETUGAS dari Dinkes dan Keswan Disnak Kab. Subang menguji olahan yang dicurigai dicampur bahan berbahaya di Pasar Baru Subang, Selasa (22/7).

SUBANG,(GM).-
Tim gabungan pemantau harga dan kesehatan makanan yang dipimpin Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Pasar (Perindagsar) Kab. Subang, H. Hidayat menemukan usus ayam dan mi basah berformalin yang beredar di pasar tradisional di Subang, Senin (21/7) malam. Kedua makan itu, telah disita tim.
Tim yang terdiri dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disperindagsar, Satpol PP, Dinkes, Disnak serta Sat Intelkam Polres Subang menemukan makanan berformalin tersebut di Pasar Baru Subang, Senin (21/7) pukul 23.00 WIB.
“Kami memang menemukan jeroan ayam mengandung formalin dengan kadar 60% kiriman dari Purwakarta. Termasuk mi basah,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes, H. Jajang.
Setelah melakukan sidak ke Pasar Baru, tim bergerak ke Pasar Kecamatan Purwadadi dan Ciasem di jalur pantura hingga pukul 04.00 WIB. Namun di pasar-pasar tersebut, tidak ditemukan pelanggaran penjualan makanan yang tidak layak konsumsi.
Menanggapi ditemukannya usus ayam dan mi berformalin tersebut, Kadisperindagsar, H. Hidayat berharap, masyarakat untuk berhati-hati saat berbelanja makanan. Terutama makanan dan daging untuk di teliti terlebih dulu. “Kehati-hatian akan memberikan manfaat bagi kita,” ujarnya.
Setelah ditemukan makanan berformalin tersebut, tim gabungan hanya memberikan teguran. Bila diketahui masih menjual barang terlarang tersebut, tim akan menindak secara tegas. Sedangkan barang berformalin tersebut, tim gabungan telah menyitanya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
Bebas antraks
Sementara itu, seorang anggota tim gabungan, yaitu Kabid Kesehatan Hewan dari Dinas Peternakan Kab. Subang, drh. Agus K. Sugama, menjamin pasar tradisional subang terbebas dari penjualan daging me ngandung antraks dan daging celeng.
“Kalau glondongan kemung kinan masih ada tinggal masya rakat jeli membeli daging yang digantungkan. Sedangkan soal harga komiditas rata-rata naik Rp 500-Rp 1.000/kg. Sedang kan harga daging sapi dari Rp 95.000/kg menjadi 110.000/kg,” ujarnya.

Curanmor Tewas Dikeroyok Warga

Rabu, 23 Juli 2014 00:57 WIB

Dally Kardilan/GM

SUBANG,(GM).-
Satu dari tiga tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor), Ridwan alias Aka (23) tewas dihajar massa di Kampung Sodong, Desa Gempolsari, Kec. Patokbeusi, Subang, Selasa (22/7). Aka, warga Kampung Sukamukti, RT 11/RW 06, Desa Karangmukti, Kec. Cipeundeuy, Subang, tewas akibat pendarahan hebat.
Sementara Danu Jordan yang masih berstatus pelajar SMP berhasil diselamatkan, meski meng alami luka cukup serius akibat dihajar massa. Satu tersangka lainnya, Daming melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran pihak berwajib.
Kejadian berawal ketika ketiga tersangka tengah beraksi mencuri sepeda motor Supra Fit nopol T 3417 UE milik Anim (55), warga Kampung Sodong, Desa Gempolsari, Kec. Patokbeusi pukul 12.00 WIB. Motor tersebut di parkir sekitar 200 meter dari sawah milik korban.
Saat melihat ke arah tempat motor di parkir, Anim terkejut karena motor dibawa ketiga tersangka. Sambil mengejar ketiga tesangka, Anim berteriak maling. Teriakannya mengundang warga sekitar.
Lari ke sawah
Aka justru berlari ke areal pesawahan dan tertangkap hingga dihajar massa. Sedangkan Danu yang dibonceng Daming juga berhasil ditangkap dan dihadiahi bogem mentah. Sementara Daming lolos dengan memacu sepeda motor yang digunakannya.
Polisi yang datang ke tempat kejadian langsung mengevakuasi tersangka dan dibawa ke puskesmas. Hanya saja nyawa Aka tidak tertolong akibat pendarahan dari luka yang dialaminya.
Kapolres Subang, AKBP Chiko Ardwiatto melalui Kapolsek Patokbeusi, Kompol H. Junaedi A.R. didampingi Panit I, Aiptu Yayan menyatakan tengah memburu satu tersangka lainnya. “Kita masih mendalami kasus ini tak tertutup kemungkinan kawanan ini juga telah melakukan aksinya di tempat lainnya,” katanya.

Jalan Sagalaherang-Serangpanjang di Dayeuhkolot amblas

Kiriman Vry Azaa
Selasa.22 Juli 2014


Hati-hati dulur sadayana anu bade liburan ngalangkung ka jalur Sagalaherang-Ciater, di Panaruban aya jalan amblas..
Sagalaherang-Serangpanjang di Dayeuhkolot aya oge nu amblas nu teu acan rengse didangdosan..

Senin, 21 Juli 2014

Sejumlah PNS di Subang Diduga Korban Investasi Bodong


Senin, 21 Juli 2014 | 11:57:58 WIB
SUBANG,TVBERITA.COM- Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang diduga menjadi korban penipuan dengan bermoduskan investasi dana seragam batik SD hingga SMA. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai mencapai Rp57 miliar.

Berdasarkan laporan yang dihimpun TVBerita.com, dugaan penipuan investasi dana seragam batik SD hingga SMA yang sebelumnya mencuat di Kota Semarang yang saat ini sedang diselidiki Polrestabes Semarang. Di duga kasus tersebut juga sampai ke Subang dengan korbannya berasal dari para PNS di Pemkab Subang. Salah seorang investor yang identitasnya enggan disebutkan mengaku resah dengan dana yang dinvetasikanya hingga mencapai Rp130 juta karena sudah 7 bulan bunga yang dijanjikan tidak kunjung dibayarkan bahkan dana yang diinvestasikan pun tidak bisa diambil."Awalnya saya diajak investasi batik, karena bunganya tinggi saya tertarik, kemudian saya invetasi bertahap sebasar Rp130 juta dengan bunga perbulan sebesar Rp7,5 juta. Awalnya lancar tapi sekarang tapi sekarang sudah ga dibayar lagi," ujar sumber tersebut.

Menurutnya, banyak dari kalangan PNS di lingkungan Pemkab Subangh satunya di Dinas Peternakan Kabupaten Subang dan Rumah Sakit Umum Daerah, Ciereng yang ikut berinvestasi dan mencapai Rp10 miliar lebih dan mengalami nasib yang sama dengan dirinaya yang sudah berbulan-bulan tidak menerima bunga dari investasi yang ditanamkannya."Setahu saya banyak teman-teman PNS dari Dinas Peternakan dan juga rumah sakit yang juga melakukan investasi total sampai 10 miliar dan tidak menerima bunganya," ujarnya.Dirinya mengungkapkan untuk kolektor atau pengumpul dana investasi di Kabupaten Subang diserahkan kepada salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di lingkungan dinas Peternakan Kabupaten Subang yang berinisial drh. Nurul bahkan di lengkapi dengan surat perjanjian yang bermaterai."Saya bingung bagaimana nasib uang saya, kalau perjanjiannya ada dan lengkap, bermaterai dengan kolektor. 

Bahkan kami sudah beberapa kali nanya uang kami tapi tak pernah ada jawaban yang pasti," tegasnya.Sementara itu, kolektor investasi tersebut, Nurul mengatakan, dirinya belum bisa memberikan penjelasan mengenai permaslahan tersebut dan menyerahkan semuanya kepada proses hukum yang sedang berjalan. "Saya belum bisa berkomentar. Saya serahkan semuanya pada proses hukum yang sedang berjalan," ujarnya singkat. Sebelumnya, Polrestabes Semarang saat ini telah menetapkan dua tersangka, yakni AK (38) dan suaminya, YOS (48). Warga Kelurahan Kembang Arum, Kecamatan Semarang Barat itu diduga telah menghimpun dana investor melalui CV Cahaya Mulia sejak akhir tahun 2010 dengan berkisar 9 sampai 11 persen. menghimpun dana masyarakat dari berbagai daerah mulai dari Semarang, Subang, Balikpapan, dan Yogyakarta. (ade)
Editor: TVBerita.com


Arus Mudik di Jalur Tengah Subang-Cikamurang Masih sepi


Kiriman
Giel Juragan Olie 
Dari pantauan, hingga pukul 07.55 WIB lalu lintas di jalur Tengah belum terlihat volume kendaraan. Didominasi kendaran roda dua sudah mulai tampak melintas pukul 03.00 WIB, Kondisi jalan dari perempatan Wesel sampai Cikamurang 87% sudah diaspal jadi diharapkan berhati hati karena banyak para pengendara dgn kecepatan tinggi.

Kasus Laka Tanjakan Emen Gugur demi Hukum

Senin, 21 Juli 2014 01:25 WIB

Dally Kardilan/GM
SUASANA gelar perkara kasus kecelakaan di tanjakan Emen yang menewaskan sembilan orang, Sabtu (19/7).

SUBANG,(GM).-
Kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Kampung Cicenang, Desa/Kec. Ciater Subang yang menewaskan 9 orang, 12 luka berat, dan 16 luka ringan pada Selasa (17/6), dinyatakan gugur demi hukum. Setelah dilakukan gelar perkara di Aula Satlantas Polres Subamg, Sabtu (19/7) malam, sopir bus pariwisata, Desiana nopol B 7529 XB, Dasril Asmara (64) dibebaskan.
Dasril, warga Jln. M. Soleh, RT 12/RW 04, Kec. Kramat Djati Jakarta menjadi salah seorang korban tewas dalam peristiwa tersebut. "Berdasarkan fakta-fakta dan pembahasan, pengemudi Dasril Asmara dapat dipersangkakan telah melanggar pasal 310 ayat (4), ayat (3) dan ayat (2), pasal 105, pasal 106 ayat (1) dan ayat (4) huruf D UULAJ No. 22 Tahun 2009. Karena tersangka Dasril Asmara telah meninggal dunia maka berdasarkan Pasal 77 KUHP penuntutan terhadap tersangka gugur demi hukum," kata Kasatlantas AKP, Bariu Bawana dalam pemaparannya.
Kronologi
Ia mengulang kronologi kecelakaan, di mana bus datang dari arah Bandung. Dan saat berada di jalanan yang menurun dan menikung ke arah kanan, sopir tidak mampu mengendalikan kendaraan sehingga oleng ke kanan. Akhirnya bus bertabrakan dengan Toyota Kijang nopol T 1118 TK yang dikemudikan, Rudi Santoso dari arah Subang. Diduga pengemudi tidak mengenal medan.
Hasil pemeriksaan dari dinas terkait, dalam kejadian ini pengemudi bus, Dasril Asmara dikenakan sebagai tersangka karena lalai saat mengemudikan bus nopol B 7529 XB. Saat itu bus melintas di jalan menurun, lalu menyalip kendaraan lain. Tapi bus melebar ke jalur kanan dengan melanggar marka jalan dan sopir tidak dapat mengendalikan laju kendaraan. Sehingga kecelakaan pun tidak dapat dihindari.
Akibat kejadian ini, PT Jasa Raharja telah membayar premi asuransi untuk korban yang mengalami kecelakaan masing-masing Rp 10 juta. Sedangkan ahli waris korban meninggal mendapat Rp 25 juta.
Saat kejadian bus pariwisata membawa 50 penumpang siswa SMA dari
Jakarta, 2 awak bus, 2 guru, dan seorang tour leader. Sebagai solusinya pihak-pihak terkait, yaitu pemilik kendaraan dengan keluarga korban, dan korban yang mengalami luka berat dan luka ringan, mencapai kata sepakat berupa musyawarah dan mufakat. Mereka ada tuntutan baik melalui perdata maupun pidana antara pihak pemilik kendaraan, pihak sekolah, pihak travel maupun keluarga korban.
Sumber Berita KlikGalamedia

Bulog Bagikan 8.000 Paket Sembako Murah


Minggu, 20 Juli 2014 10:00
SERANGPANJANG-Operasi pasar murah diharapkan dapat sering diadakan karena masih banyak masyarakat miskin di Kabupaten Subang. Hal ini direspons oleh Bulog Subang dengan menggelar operasi pasar murah di lima kecamatan jelang Lebaran.Wakabulog Sub Divre Bulog Subang Budi Cahyanto mengatakan, operasi pasar murah yang dilakukan di lima kecamatan di Kabupaten Subang merupakan program Provinsi Jawa Barat dan Bulog Subang sebagi penyedia sembako. “Kami menjadi penyedia paket-paket sembako tersebut. Seperti tahun-tahun sebelumnya juga memang kita sebagai penyedianya,” ujarnya, Sabtu (19/7).Ditambahkan Budi, pihaknya menyediakan paket sembako kebutuhan pokok masyarakat seperti beras 40 ton, minyak 24.000 liter, gula pasir 24.000 Kg dan telor 16.000 Kg dan keseluruhan menjadi 8.000 paket. Disebar di lima kecamatan. “Kecamatan Cipeundey 1.500 paket, Pabuaran 1.500 paket, Purwadadi 2.000 paket, Cikaum 2.000 paket dan Serangpanjang 1.000 paket. Jika ada barang yang pecah dan kemasan yang rusak kami akan ganti,” ujarnya.Sementara Kasie PDN Disperindagsar Agung Subur mengatakan, pihaknya sukses melakukan operasi pasar murah. Ia pun mengakui ada beberapa paket dari Bulog yang rusak atau pecah, tapi diatasi dengan baik.Sementara itu Camat Serangpanjang Udin Janjudin mengatakan, pihaknya menerima 1.000 paket sembako untuk disalurkan kepada masyarakat miskin di 6 desa di Kecamatan Serangpanjang. “Sebetulnya masih banyak yang tidak kebagian, soalnya berdasarkan data penerima raskin saja lebih dari 1.000 kepala keluarga miskin,” ujarnya.Ia berharap, operasi pasar murah jangan hanya dilakukan menjelang Lebaran saja, namun sesering mungkin agar dapat membantu masyarakat. “Kalau bisa jangan hanya menjelang Lebaran, tapi sesering mungkin soalnya banyak masyarakat miskin. Dengan operasi pasar murah ini jika dibandingkan dengan harga pasar lebih murah setengahnya,” ujarnya.
(ygo/man)

sumber.pasundanexpres.co.id
 http://www.pasundanekspres.co.id/pasundan/12358-bulog-bagikan-8000-paket-sembako-murah

Petani Kesulitan Mendapatkan Pupuk

Senin, 21 Juli 2014 01:26 WIB

SUBANG,(GM).-
Sejumlah petani di tiga kecamatan, masing-masing Compreng, Pusakanagara, dan Binong Kab. Subang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk. Akibat tidak ada pupuk, para petani terpaksa menunda pemupukan. Padahal usia tanaman padi milik mereka sangat membutuhkan pemupukan segera.
Berdasarkan informasi, kesulitan yang dialami petani terjadi sejak seminggu terakhir. Misalnya pupuk urea yang biasanya banyak, kini sulit diperoleh. Bahkan di kios maupun pengecer sudah tak ada persediaan pupuk.
Sanusi (50) petani asal Compreng mengatakan saat ini dirinya membutuhkan pupuk karena usia tanaman padi miliknya sudah memasuki fase pemupukan. Namun pupuk susah di pasaran, sehingga pemupukan menjadi terlambat belum bisa dilaksanakan.
"Pupuk urea di sini sudah seminggu lalu kosong. Tak ada stoknya di kios atau pengecer di daerah kami. Jadi kami bersama petani lain menjadi kelabakan. Kami sudah mencari ke daerah lain, seperti Pusakanagara, ternyata di sana juga tak ada," ujarnya.
Dia menyebut kondisi sama juga dialami petani daerah lain, seperti di Kecamatan Binong dan Kecamatan Pusakanagara. Kondisi itu membuat khawatir, jika tak segera ditangani dan tanaman padi terlambat pemupukannya, produktivitas tanaman padi mereka pada musim panen nanti bisa turun drastis.
"Kalau padi telat dipupuk, hasil panen kami bisa jelek, bahkan bisa saja menurun. Kami berharap pemkab bisa secepatnya mengatasi kelangkaan itu," katanya.
Mahal
Harga pupuk mahal bisa menembus Rp 320 ribu per kuintal. Padahal setahunya HET cuma Rp 185 ribu per kuintal. Harganya terlalu mahal, sehingga keberatan bagi para petani.
Lonjakan harga pupuk itu dipicu kelangkaan stok di pasaran dan kondisinya sudah tak terkendali dan di luar batas harga kewajaran. Oleh karena itu, pihaknya mendesak Pemkab dan DPRD Subang segera turun tangan mengatasi kendala yang dihadapi petani.
"Harga pupuk Rp 320 ribu per kuintal ini sudah keterlaluan, biasanya meski harganya di atas HET, tapi tak mahal seperti itu. Berat bagi kami bila harganya mahal, apalagi biaya operasional juga mahal sehingga sering tidak sebanding dengan hasil panen yang didapat," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi C DPRD Kab. Subang, Suraden, menyatakan akan membahas persoalan kelangkaan dan melonjaknya harga pupuk. Kemudian nantinya dilanjutkan dengan mengundang instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Perdagangan, Bagian Perekonomian, dan lainnya untuk mengklarifikasi persoalan tersebut.
"Kami minta dinas atau instansi berwenang segera lakukan sidak untuk mengendalikannya. Kami berharap kondisi ini jangan sampai berlarut atau terulang supaya petani enggak jadi korban," katanya.
(PRLM)**
Sumber Berita KlikGalamedia

Aksi Mogok Kerja Karyawan PT. Bunivitex Indonesia, Desa. Ciberes Kec. Patokbeusi Kab. Subang


POLRES SUBANG (SOMCC) Sabtu,19 Juli 2014 mulai pukul 07.00 Wib bertempat di PT. Bunivitek Indonesia Desa. Ciberes Kec. Patokbeusi Kab. Subang telah berlangsung aksi mogok Kerja Karyawan PT. Bunivitek Indonesia dengan jumlah seluruhnya sebanyak 500 orang.
Adapun aksi mogok tersebut dilakukan sehubungan adanya tuntutan THR (Tunjangan Hari Raya) menuntut THR sebanyak UMK yang baru sebesar Rp. 1.577.000.- (satu juta lima ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah) sedangkan pihak manageman PT. Bunivitex Indonesia hanya memberikan THR bagi masa kerja 1 Tahun Rp. 1.050.000,- (satu juta lima puluh ribu rupiah) sedangankan bagi masa kerja dibawah 1 (satu) tahun berdasarkan kebijakan dari perusahaan.
Selanjutnya antara pihak manageman PT. Bunivitek Indonesia dan perwakilan karyawan/I melaksanakan musyawarah yang dipimpin oleh Jenderal Manager PT. Bunivitex Indonesia Sdr. Yudi dan didampingi oleh Manager Produksi Sdr. Oman.
Adapun hasil musyawarah tersebut yang berdasarkan kebijakan dari pihak perusahaan yang disetujui oleh para karyawan/i yaitu sbb :
  1. Bagi karyawan yang massa kerja 1 tahun mendapat THR sebesar Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah).
  2. Bagi karyawan yang massa kerja 6 Bulan mendapat THR sebesar Rp. 550.000,- (lima ratus lima puluh ribu rupiah).
  3. Bagi karyawan yang massa kerja 4 Bulan mendapat THR sebesar Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah).
Kegiatan tersebut selesai pukul 10.00 Wib,pengamanan dari Polsek Patokbeusi yang dipimpin oleh KOMPOL. H. JUNAIDI AR berserta anggota dan Unit Lantas Polsek Patokbeusi berjumlah 5 Personil. Selama kegiatan berlangsung situasi berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
Oleh : SOMCC RES SUBANG

Gelar Perkara Laka Tanjakan Emen


SUBANG,(P?RLM).- Hasil pemeriksaan berbagai pihak terkait kecelakaan bus di tanjakan Emen Kampung Cicenang Desa/Kecamatan Ciater yang merenggut sembilan korban jiwa, diperoleh kesimpulan pengemudi bus Mercy Desiana, Dasril Asmara menjadi tersangka karena diduga tak mengenal medan.
Namun tersangka telah meninggal dunia, sehingga berdasarkan Pasal 77 KUHP penuntutan terhadap tersangka gugur demi hukum.
Demikian disampaikan Kasat Lantas Polres Subang Bariu Bawana, Sabtu (19/7/2014) saat gelar perkara di Mapolres. Menurutnya hasil pemeriksaan tersangka telah lalai saat mengemudikan kendaraan bis bernomor polisi B 7529 XB, sehingga mengakibatkan 9 orang tewas, 12 luka berat, dan 16 luka ringan, Selasa, (17/6/2014) pukul 18.45 WIB.
Dikatakannya, laju bus yang dikemudikan Dasril (64) warga Jl. M. Soleh Kramat Jakarta dari arah Bandung saat melintas di jalan menurun dan belok ke kanan, tidak mampu mengendalikan kendaraannya sehingga oleng ke kanan.
Kemudian menabrak Toyota Kijang bernomor polisi T 1118 TK dikemudikan Rudi Santoso yang datang dari arah Subang. Akibat kejadian itu PT Jasa Raharja telah membayar premi asuransi, bagi korban luka berat Rp 10 juta dan meninggal Rp 25 juta. Bus sudah diperiksa oleh ATPM Mercedes Benz, dan kelaikannya oleh Dinhub Subang.
Pemilik kendaraan dengan keluarga korban dan korban luka berat maupun ringan telah mencapai kata sepakat, melalui musyawarah tidak menuntut baik melalui perdata maupun pidana antara pihak pemilik kendaraan, pihak sekolah, pihak travel, dan keluarga korban.(yusuf adji/A-89)** Sumber pikiran rakyat

Pelaku Curanmor Ditangkap Oleh Warga

curanmora_0
Ilustrasi
POLRES SUBANG (SOMCC) – Jum’at, 18 Juli 2014 pukul 11.30 Wib di Dsn. Kedung Payung Rt. 02/04 Desa Mandalawangi Kec. Sukasari Kab. Subang telah terjadi tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor) 1 unit Honda Vario Tecno warna Putih No. Pol. : T-3689-WA yang dilakukan oleh pelaku dengan identitas NARFIN dan DEDE SARYADI.
Kronologis kejadian tersebut sepulang berbelanja, Korban Sdri. WACIH memarkirkan sepeda motor Honda Vario Tecno No. Pol. : T-3689-WA di halaman rumahnya dalam keadaan kunci kontak masih menempel pada sepeda motor tersebut. Selanjutnya korban masuk kedalam rumah, sekitar 5 menit kemudian saat korban keluar melihat sepeda motor Honda Vario Tecno No. Pol. : T-3689-WA sedang didorong oleh pelaku, kemudian korban meneriakinya “Maling”.
Mendengar hal tersebut, pelaku menghidupkan mesin sepeda motor tersebut dan berusaha melarikan diri, namun pelaku terjatuh. Tidak lama kemudian, datang teman pelaku dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio No. Pol : N-3333-NG selanjutnya bersama-sama melarikan diri. Para pelaku berhasil tertangkap oleh warga yang mengejarnya di Dsn. Wesel Ds. Sukamandi Jaya Kec. Ciasem Kab. Subang. Selanjutnya para pelaku diserahkan ke Polsek Pamanukan.
Oleh : SOMCC RES SUBANG

Kebakaran Ruang Man Office PT. Sungwon Indojaya Kalijati Kab. Subang.

2014-03-Red-Wallpaper-Texture-21
Ilustrasi
POLRES SUBANG (SOMCC) – Sabtu,19 Juli 2014 pukul 06.45 Wib telah terjadi kebakaran panel listrik dan atap ruangan berukuran ± 2 x 2 M² di ruang man office PT. Sungwon Kp/Ds. Kaliangsana Rt. 07/01 Kec. Kalijati Kab. Subang.
Kronologis kejadian tersebut pada saat Sdri. OYOK dan Sdri. IKAH sedang melakukan bersih – bersih di sekitar ruang Man office tiba – tiba melihat kepulan asap dan api yang keluar dari ruangan Man office terasebut kemudian Sdri. IKAH memberitahukan kejadian tersebut kepada security yang pada saat itu sedang bertugas, selanjutnya dengan menggunakan APAR kemudian api dapat dipadamkan.
Akibat kejadian kebakaran tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun demikian kebakaran menyebabkan sebagian atapruang man office PT. Sungwon habis terbakar dengan kerugian materi diperkirakan sekitar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Oleh : SOMCC RES SUBANG

XTC Subang Santuni Panti Asuhan Yatim

TINJAU SUBANG- Komunitas motor XTC Subang yang dikenal urakan, selama Ramadan ini banyak dimanfaatkan untuk aksi sosial. Jika sebelumnya mereka membagikan sahur, kali ini mereka menyantuni anak yatim di Panti Asuhan Amalia.
Aksi diikuti oleh sebagian besar anak-anak XTC. Sebelum mendatangi Panti Asuhan Amalia di Kelurahan Karanganyar, Subang, puluhan anggota XTC melakukan konvoi di jalanan protokol Subang dengan pengawalan aparat kepolisian.

Di Panti Asuhan Amalia, mereka menyerahkan bantuan berupa 5 dus mie instan, sekarung beras, baju layak pakai, dan lainnya. Penyerahan bantuan diterima langsung pengurus dengan didahului acara semi formal, sambutan dan doa bersama.

Selepas menyerahkan bantuan, anak-anak XTC itu kemudian bergerak ke depan masjid Agung Al-Musabaqah. Di tempat ini, mereka membagikan ratusan bungkus takjil bagi pengguna jalan raya. [annas nashrullah l @annas_nsh]
Sumber Berita TINTA HIJAU

Tidak Ada THR Bagi Ribuan PNS Subang

TINJAU SUBANG-  Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, tak memberikan tunjangan hari raya buat kepentinga lebaran para karyawannya. "Kan dilarang, ada peraturannya," kata Sekretaris Daerah Kabipaten Subang, Abdurakhman.

Menurut Abdurakhman, fulus yang bersumber dari APBD sepeser pun tidak boleh dipergunakan buat kepentingann THR hari-hari besar agama apa pun. Sebagai ganntinya, dia menjelaskan pemerintah pusat memberikan tunjangan gaji ke 13 yang penyalurannya diberikan bertepatan dengan waktu mennjelang lebaran. "Ada sekitar 15-an PNS yang akan mendapatkan gaji ke 13," ujarnya. Pencairannya paling lambat sepekan menjelang lebaran.

Salah seoranng PNS di lingkungan sekretariat daerah, Andini, mengaku sangat tertolong dengan adanya gaji ke 13 yang akan diterimanya itu. "Ya minimal buat kebutuhan beli baju baru anak-anak dan persiapan lebaran lainnya bisa tertutupi," ujarnya sambil menebar senyum.

Menurut Andini, tunjangan gaji ke 13 yang akan diterimanya setara dengan gaji pokok. "Tunjangan lainnya nggak ada," ia menjelaskan. Ia memastikan gaji ke 13 akan diterima Senin, 21 Juli 2014. [tempo]
Sumber Berita TINTA HIJAU

Minggu, 20 Juli 2014

Awas.. Titik-Titik Rawan Macet Saat Mudik di Jawa Barat

Sabtu, 19 Juli 2014 15:48 WIB


pikiran-rakyat.com

BLK,FACTORI,(GM).-
Polda Jabar telah memetakan beberapa titik rawan kemacetan di jalur utara (Pantura), sebagai jalur yang paling banyak dilalui sudah pasti kendaraan dipastikan bakal mengalami kepadatan. Usai Tol Cikopo Purwakarta hingga Gerbang Tol Kanci Cirebon, polisi menyebut ada sekitar lima tempat yang akan membuat laju kendaraan lambat.
Wakapolda Jabar Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, selepas pintu tol Cikopo Purwakarta, dan akan berjumpa dengan Simpang Jomin diprediksi kendaraan akan mengalami penumpukan. "Ini adalah titik keluar masuk kendaraan dari dan menuju Jakarta-Tanggerang-Banten via Cikopo," katanya di Bandung, Sabtu (19/7).
Selain itu pertigaan Cikalong di mana titik pertemuan kendaraan roda dua dan empat di jalur tersebut dengan jalur tengah. "Ini bakal ada penyempitan jalur," terangnya.
Memasuki kawasan Subang hingga Indramayu polisi mencatat titik kemacetan bakal terjadi di Ciasem dan Lohbener. "Adanya penghambatan yang disebabkan antrean SPBU dan rest area," ucapnya. Di penghujung Jabar atau kawasan Cirebon kemacetan bakal terjadi di Tegal Karang.
Menurut jenderal polisi bintang satu tersebut, kepadatan bak terjadi karena adanya titik temu mobil dan motor yang mana ini merupakan jalur pembuangan dari wilayah Jateng menuju Bandung.
Selepas Gerbang Tol Kanci sampai Pejagan kemacetan diprediksi juga bakal terjadi karena merupakan titik keluar dan masuk kendaraan dari dan menuju wilayah Jateng.
Mengantisipasi adanya penumpukan di Pantura pihaknya akan melakukan beberapa pengalihan arus untuk disebar ke wilayah selatan dan tengah. Sebab utara selama ini menjadi jalur yang paling sibuk dengan aktivitas mudik.
(nir)
Sumber Berita TINTA HIJAU

Cegat Pengendara, Facebooker Subang Bagi Takjil

TINJAU SUBANG- Facebooker Subang kembali beraksi. Puluhan anggota pegiat dunia maya itu membagikan ratusan bungkus takjil di bundaran Wisma Karya Jl. Ade Irma Suryani, Subang, Sabtu (19/7/2014).

Kegiatan sosial ini melengkapi aksi-aksi sebelumnya. Menjelang Ramadan lalu, anak-anak dunia maya ini bebersih area wisma karya dan mengecat panggung Wisma Karya. Untuk aksi kali ini, puluhan Facebooker Subang yang mengenakan kaos kebesaran itu turun jalan membagikan takjil.

Tepat pukul 17.30 WIB, mereka stay di lampu merah Wisma Karya. Saat lampu merah menyala, satu persatu bingkisan takjil dibagikan ke pengendara. Ada yang unik dalam aksi itu. Tidak semua pengendara yang menerima takjil. Mereka melambaikan tangan mengisyaratkan penolakan.

Ada juga yang terlihat kaget dengan "kepungan" pegiat dunia maya itu. Namun setelah disodorkan bungkusan takjil, mereka tersenyum dan menyampaikan terimakasih. Pentolan Komunitas Facebooker Subang, Rahardian menyatakan kegiatan berbagi takjil itu tidak semata-mata iktu trend.

"Hikmah dari bagi takjil ini, selain membantu pengguna jalan yang jelang maghrib masih di jalan, juga pembelajaran bagi kita untuk terus berbagi kepada sesama. Karena kegiatan ini dari hasil iuran anggota," katanya.

Komentar Rahardian itu bisa dimaklumi. Pasalnya, aksi berbagi dan peduli yang dilakukan Facebooker Subang itu dilakukan juga saat banjir di Pantura dan membantu warga yang terkena penyakit. "Titik tekan kita peduli dengan sesama," jelasnya.

Kegiatan berbagi takjil di bundaran Wisma Karya itu ditutup dengan buka puasa bersama di panggung yang sebelum Ramadan mereka cat. "Alhamdulillah belum ada yang mencorat-coret atau ganti warna, semoga selamanya. Ini aset yang harus sama-sama kita jaga," celetuk Agus Rafsodia

Meskipun jarang bertemu, namun tidak menghalangi keakraban antara yang satu dengan yang lainnya. Celoteh mengundang tawa membuat suasana buka puasa bersama menjadi semakin hangat dan akrab. Soal postingan di wall group facebooker Subang pun membuat suasana semakin ger-geran. Postingan lur keur musim naon, lur ieu ngarana naon dan lainnya menjadi celetukan yang mengundang tawa.

Aksi sosial kali ini ditutup dengan foto-foto semua yang hadir. Selepas foto-foto, layaknya usai pengajian, anggota Facebboker membuar shop dan bersalaman sambil shalawatan. Bravo Facebooker Subang! [annas nashrullah | @annas_nsh
Sumber Berita TINTA HIJAU