Selasa, 15 Juli 2014

Lintasan KA Tak Berpalangpintu di Subang Akan Dijaga Selama Masa Mudik



Sedikitnya ada belasan lintasan rel kereta api (KA) tersebar beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Subang dilaporkan belum memiliki palang pintu pengaman maupun penjaga lintasan.
Kondisi tersebut membuat khawatir warga sekitar karena bisa mengancam keselamatan pengguna kendaraan yang melintas.
Namun demikian selama musim mudik lebaran nanti, lintasan rel KA tak berpalang pintu akan dijaga petugas PAM dari kepolisian terdekat. Belasan lintasan rel KA itu tersebar di Kecamatan Cipunagara, Pagaden, Cikaum, Purwadadi dan Pabuaran.

Lintasan Kereta tak berpalang pintu di Cipunagara, Subang (Foto : Pikiran Rakyat)
Lintasan Kereta tak berpalang pintu di Cipunagara, Subang (Foto : Pikiran Rakyat)

“Selama arus mudik maupun balik, lintasan KA yang belum memiliki pintu pengaman sudah rutin menjadi perhatian selama arus mudik maupun balik. Disana nanti akan ada personel PAM lebaran,” kata Kasat Lantas Polres Subang Bariu Bawana didampingi KBO Satlantas Iptu H. Oyong, Selasa (8/7/2014).
Dia mengatakan untuk pengamanan di sekitar lintasan KA tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan polsek setempat, maupun Stasiun KA terdekat. Walaupun belum ada palang pintu pengaman, sebenarnya sudah ada rambu-rambu peringatan.
Malahan di beberapa lokasi ada yang dipasang besi supaya mobil tidak bisa melintas. Namun antisipasi tetap akan dilakukan. Apalagi ada beberapa jalur yang sering dipakai pemudik ketika jalur pantura macet. “Untuk personel yang ditempatkan, nanti polsek yang mengetahui kondisi dilapangan,” katanya.
Sementara Rasmanah (58) warga Pagaden mengatakan di Kecamatan Pagaden dan Cipunagara sedikitnya ada tujuh lintasan rel KA tak berpengaman. Padahal lintasan itu sering digunakan warga bolak balik. Dikatakannya, di Kecamatan Pagaden, lintasan KA itu ada di Kampung Kojengkang dan
Ciwera Desa Gambarsari, Kampung Parungbeusi Desa Sumbersari, serta Kacepet Desa Kamarung. Sedangkan di Kecamatan Cipunagara lokasinya di Desa Kosambi, Parigi Mulya, Tanjung-Kiarasari Compreng dan Bakanwelit Desa Jati.
“Memang beberapa lintasan sudah ada yang dipasangi palang peringatan, dan ada tiang-tiang besi pendek untuk menghambat masuknya kendaraan roda empat. Tapi tetap saja warga khawatir, soalnya sepeda motor masih bisa lewat,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Kecamatan Cikaum, Abdurohim mengatakan di daerahnya ada dua lintasan rel KA tanpa palang dan tak dijaga. Dari dua itu, satu di antaranya cukup ramai sering dilewati warga.
“Kalau musim mudik lebaran, jalur ini sering dipakai alternatif oleh pemudik biasanya kalau jalur pantura macet diarahkan masuk kesini,” ujarnya.
Dia mengungkapkan akibat tanpa palang pengaman dan tak berpenjaga, di lintasan rel KA itu sudah pernah beberapa kali terjadi kecelakaan termasuk merenggut korban jiwa.
“Kami berharap berbagai pihak terkait bisa mengambil langkah menanganinya, seperti ditempatkan penjaga atau dipasang palang pengaman, supaya warga maupun pemudik yang melintas keselamatannya terjamin,” katanya.(Pikiran Rakyat)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar