Sabtu, 19 Juli 2014

Kisah Perjuangan Guru Ngaji asal Subang menuju Mekah

Hidup berjauhan dengan pasangan hidup tentu berat. Apalagi bila sudah memiliki buah hati. Itulah yang harus dialami Siti Samroah wanita asal desa Kalensari kecamatan Compreng, Subang, Jawa Barat. Sang suami terpaksa harus meninggalkan Samroah dan ketiga anaknya demi mencari nafkah untuk keluarga. Sidiq, pergi ke Arab Saudi dan bekerja sebagai pelayan restoran sejak dua tahun lalu.

Beban pun diambil alih oleh Samroah, ia harus mampu berperan sebagai ibu sekaligus bapak, menjaga dan mengasuh anak-anak mereka. Apalagi Samroah belum bisa menikmati uang hasil kerja suaminya.

Maklum uang itu masih harus ia gunakan untuk membayar hutang biaya keberangkatan sang suami juga untuk melunasi iuran sekolah anak anak mereka yang sudah lama menunggak.

Untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, Samroah mengais rezeki dengan berdagang kecil-kecilan. Pada hari sekolah, ia menggelar dagangannya di sekolah anaknya. Mainan dan makanan kecil yang ia jajakan selalu laris manis. Setiap pagi ia pun harus menantang maut untuk berbelanja keperluan dagangan di pasar kecamatan. Maklum jalanan di desanya rusak teramat parah, Samroah harus jeli, berkendara bila tak ingin terjatuh dan tergilas truk-truk yang biasa melindas di jalanan desanya ini.

Di sela-sela kesibukannya sebagai pedagang, Samroah juga harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Semua ia lakukan sendiri. Terkadang kerinduan akan datangnya Sidiq sang suami begitu dalam. Terlebih bila anak-anak sedang sakit. Mereka tak henti menanyakan kapan ayah mereka akan pulang. Kalau sudah begini Samroah cuma bisa menahan tangis, ia tahu ia harus tegar demi anak anaknya. Demi masa depan yang lebih baik bagi mereka.

Untuk membunuh sepi, Samroah tak mau berpangku tangan saja, ia juga mengajar mengaji anak-anak di desanya. Suatu hari sebuah kejutan mendatangi hidupnya. Samroah mendapat kesempatan untuk pergi menunaikan ibadah umrah. Inilah kesempatannya untuk menyaksikan Kabah dari dekat. Inilah waktunya Samroah bisa beribadah di Masjidil Haram. Dan harapannya pun bersemi. Mungkinkah ia bisa bertemu dengan Sidiq yang bekerja di Jeddah Saudi Arabia?

Seperti apa perjalanan Samroah ke tanah suci Mekkah al Mukkaromah dan sebuah kejutan manis yang menantinya di Jabal Rahmah, tempat bertemunya Nabi Adam as dan Siti Hawa setelah terpisah sekian lama usai diturunkan dari Syurga. [detik]
Sumber Berita TINTA HIJAU
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar