Alquran berusia ratusan tahun yang
dibuat dari kulit dengan tulisan tangan menjadi saksi bisu penyebaran
Islam di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sayang, tulisan ayat di dalamnya sudah memudar dan lembaran-lembarannya sobek. Kini, Alquran tua itu tersimpan di Museum Wisma Karya, Subang.
Lembaran Alquran yang dibuat dari kulit
binatang tersebut tampak kusam. Tulisan di beberapa bagian tidak bisa
terbaca lagi. Lembaran Alquran itu juga sudah tidak memiliki sampul.
Ahmad Soleh, pengelola museum, Senin
(15/7/2013), menjelaskan, Alquran tua tersebut diperkirakan dibuat pada
abad XVI, yakni saat Kerajaan Mataram menduduki wilayah Subang atau
sebelum penyerangan ke Batavia.
Alquran tersebut ditemukan di Kecamatan
Cipunagara. Tinta untuk menulis ayat Alquran dibuat dari getah pohon
yang diawetkan dengan minyak setelah dibungkus kain. Namun, susunan
surah pada Alquran itu tidak sama dengan mushaf lainnya yang dimulai
dari Alfatihah dan diakhiri dengan surah Annas.
Meski tidak ada catatan pasti mengenai
siapa pembuat dan makna susunan surah-surah dalam Alquran tersebut,
diduga sejumlah surah tersebut rutin dibaca untuk acara tertentu.
Alquran tersebut menjadi salah satu
koleksi museum milik Pemerintah Kabupaten Subang yang ditempatkan
bersama benda-benda peninggalan Kerajaan Mataram lainnya. (Sindo)