Masjid Agung Subang berdiri megah di
pinggir sebuah jalan raya di pusat kota Subang. Jalan raya dimana masjid
agung berada tersebut diberi nama jalan Aria Wangsa Goparana.
Lalu siapakah Aria Wangsa Goparana sehingga dijadikan nama jalan di sana?
Raden Aria Wangsa Goparana adalah salah
satu tokoh penyebar Islam di wilayah Subang. Beliau adalah putra raja
Talaga (Majalengka). Di Talaga, Arya Wangsa Goparana merupakan orang
pertama yang memeluk Islam dan mendapat pelajaran dari Sunan Gunungjati.
Sekitar tahun 1530 ia mengadakan
perjalanan ke arah barat dalam rangka menyebarkan agama Islam. Wilayah
yang diislamkannya diantaranya Subang, Purwakarta, Cianjur, Sukabumi dan
Limbangan yang saat itu merupakan wilayah kerajaan Sumedang Larang.
Kemudian beliau menetap di wilayah Sagalaherang. Konon, nama
Sagalaherang pun dipercaya diberinama oleh beliau.
Arya Wangsa Goparana memiliki lima orang
putera yaitu Entol Wangsa Goparana, Djajasasana / Wiratanudatar,
Yudanegara, Cakradiparana, dan Yudamanggala. Keturunannya tersebut
kemudian banyak yang menjadi tokoh penting seperti ulama dan bupati.
Salah satunya adalah Djajasasana atau Raden Wiratanu yang menjadi bupati
pertama Cianjur.
Aria Wangsa Goparana dimakamkan di Blok
Nangka Beurit, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang. Menurut
Humaidin, yang merupakan juru kunci makam tersebut sejak tahun 1985,
makam Wangsa Gofarana banyak dikunjungi para peziarah, terutama pada 1
Muharam dan waktu-waktu tertentu. Selain dari Subang, para peziarah
tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia.