Ditemukannya situs Subang Larang di
Muara Jati, Desa Naggerang , Binong tahun 2011 lalu ternyata menguak
kisah lain dari wilayah yang disebut Astana Panjang oleh masyarakat
sekitar. Astana Panjang merupakan sebutan untuk kawasan antara Muara
Jati hingga ke Teluk Agung di desa Nanggerang.
“Wilayah antara Muara Jati hingga Teluk
Agung disebut Astana Panjang, entah sejak kapan nama tersebut dipakai,
padahal sekarang kawasan ini tidak digunakan untuk lokasi Astana
(pemakaman),” kata Asep, warga sekitar kepada kotasubang.com, Jumat
(6/12/2013).
“Sampai sekarang belum terpecahkan, kenapa nama Astana Panjang itu dipakai untuk menamai kawasan ini,” tambahnya.
Menurut Asep, sejak puluhan tahun lalu
warga masyarakat sekitar sering mememukan benda-benda kuno di daerah
yang disebut kawasan Astana Panjang ini. Sehingga sebagian masyarakat
meyakini kawasan ini merupakan bekas kuburan kuno.
“Dulu waktu kecil, kami sering menemukan
benda semacam kelereng di sini, tapi ada lubangnya. Ya, karena ga
ngerti biasa kami pakai untuk main kelereng saja,” ungkap Asep.
“Waktu itu banyak juga masyarakat yang
menemukan benda-benda lain, tapi karena takut terjadi sesuatu, maka
biasanya benda tersebut tidak diambil,” tambahnya.
Hingga sekitar tahun 1991 masyarakat
baru mengerti bahwa barang yang mereka temukan adalah benda bersejarah,
sejak saat itu mereka tidak takut lagi jika menemukannya dan mulai
menyimpannya.
Usep, salah seorang masyarakat lain juga
bercerita. Neneknya pernah menemukan benda yang terbuat dari emas di
sana. Namun sayang saat itu neneknya malah menukar benda tersebut dengan
seekor sapi.
“Nenek saya pernah menemukan benda kayak
batangan emas berukir di sini, tapi kemudian malah ditukar dengan sapi.
Sekarang emasnya hilang, sapinya juga sudah tidak ada, “ katanya
menyayangkan.
Menurut Asep hingga tahun 2000-an
masyarakat sekitar masih sering menemukan benda-benda kuno berserakan di
sekitar Astana Panjang.
“Sekarang aja, kalau habis hujan, biasanya suka ada saja benda kuno yang terlihat, “kata Asep.
Benar saja ketika hujan reda,
kotasubang.com mencoba sedikit berkeliling beberapa langkah dari tempat
kami berbincang dengan warga di sekitar di Muara Jati, kami menemukan
serpihan kecil keramik dan gerabah kuno di sekitar tempat tersebut.
“Serpihan-serpihan kecil gitumah sudah
tidak diambil. Biasanya yang disimpan benda-benda yang hampir utuh, dan
sekarangmah sudah tidak ditemukan lagi” kata Asep.
Pecahan Gerabah dan Keramik yang Ditemukan di Sekitar Sitis Subang Larang
Pecahan Gerabah dan Keramik yang Ditemukan di Sekitar Sitis Subang Larang
Pecahan Gerabah dan Keramik yang Ditemukan di Sekitar Sitis Subang Larang
Benda-benda yang ditemukan di Astana
Panjang sangat beragam, seperti gerabah kuno, keramik cina, penutup gigi
dari emas, senjata, batu asahan, perhiasan dan masih banyak lagi.
Benda-benda yang ditemukan tersebut menunjukkan tidak berasal dari satu
masa kehidupan.
“Benda-benda yang ditemukan tersebut
berasal dari beberapa masa, ada yang berasal dari masa Islam, masa
sebelum Islam bahkan dari masa sebelum sejarah. Namun yang hampir bisa
dipastikan beberapa peninggalan tersebut merujuk pada peninggalan suku
Buni ” ungkap Asep.
Hal ini berdasarkan penelitian yang
dilakukan beberapa waktu lalu dengan penggalian sekitar 60 cm di sekitar
Muara Jati. Benda-benda yang ditemukan tersebut diantaranya diduga
peninggalan kebudayaan suku Buni. Kebudayaan Buni diperkirakan muncul
pada akhir pra-Masehi hingga sekitar abad ke-5 Masehi, sebarannya
meliputi wilayah pesisir utara Banten dan Jawa Barat.
Ciri-ciri kebudayaan Buni adalah
banyaknya penggunaan gerabah seperti piring, periuk, kendi, dan
peralatan sehari-hari. Ini ditunjang beberapa unsur tradisi megalitik,
seperti penyertaan bekal kubur, mayat yang dilengkapi manik-manik, serta
beberapa menhir dan batu meja.
Benda-benda hasil temuan masyarakat
tersebut kini telah dikumpulkan oleh pengurus situs tersebut. Ke depan
direncanakan akan dibangun sebuah museum di sekitar Muara Jati untuk
menampung benda-benda bersejarah tersebut.
“Doakan saja, semoga pembangunan
museumnya segera terwujud, kami juga berharap segera dilakukan
penelitian lanjutan untuk mengungkap semua misteri yang ada di sini,”
pungkas Asep.
Poto Lainnya yang ada di Situs Subang Larang
Sumber