Jalan jalan ka Makam nyi subang larang di desa Naggerang kec.binong
inilah kisah situs nay subang larang
1. Kisah Subanglarang tercatat dalam naskah Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN) karya Pangeran Arya Cirebon yg ditulis tahun 1720
2. Nyai Subanglarang bernama asli Kubang Kencana Ningrum lahir tahun 1404
3. Ayah Subanglarang adalah Ki Gedeng Tapa (putra Anggalarang/Wastu Kancana/raja Sunda ke-33) yg mrupakn Syahbandar Cirebon&raja Singapura
4. Ibunya Subanglarang bernama Nhay Ratu Karanjang, putri Ki Gedeng Kasmaya penguasa Wanagiri (Putra Prabu Bunisora/ Raja Sunda ke-32)
5. Pamanahrasa/JayaDewata/Prabu Sliliwangi lhr thn 1401. Ayahnya a/ Prabu Dewa Niskala putra dr Anggalarang (raja Sunda ke-33)
6.Tahun 1418, tiba seorang ulama bernama Syekh Hasanuddin bin Yusuf Sidik dr Campa di Cirebon.
7. Syekh Hasanuddin kemudian bersahabat dg Ki Gedeng Tapa (ayah Subanglarang). Mungkin, saat inilah Ki Gedeng Tapa kemudian memeluk Islam
8. Kemudian Syekh Hasanuddin pergi ke Karawang. Subanglarang dititipkan ikut bersama ulama besar ini untuk belajar Islam di Karawang
9. Syekh Hasanuddin mendirikan pesantren di Karawang & dinamai Pesantren Quro maka itu ia lebih dikenal dg nama Syekh Quro
10. Subanglarang belajar di situ selama 2 tahun. Disinilah Syeh Quro memberikan gelar Subang larang (Pahlawan berkuda)
11. Tahun 1420 Subanglarang kembali ke kampung halamannya di Cirebon
12. Ki Gendeng Tapa mengadakan Sayembara dg tarung satria. Pemenangnya berhak menikahi Subanglarang
13. Pamanah Rasa memenangkan sayembara tsb setelah mengalahkan Amuk Marugul (Raja Japura/Putra Susuktunggal Raja Sunda ke-34)
14. TAhun 1422 Subanglarang dinikahi Pamanahrasa . Pamanahrasa diangkat mnjd putra mahkota di kerajaan Singapura oleh ayah Subanglarang
15. Tahun 1422 terjadi pertempuran antara kerajaan Japura (dipimpin Amuk Marugul) dg Singapura (dipimpin Pamanahrasa)
16. Kerajaan Singapura memenangkan pertempuran tersebut dan menguasai Japura.
17. Amuk Marugul baru mengetahui Pamanahrasa yg selalu mengalahkannya ternyata masih kerabatnya.
18. Amuk Marugul mengajak Pamanahrasa k Pakuan (BGR) brtemu ayahnya (Haliwungan/Susuk Tunggal) yg ternyata Ua nya Pamanahrasa)
19. Pamanahrasa menikah lagi dg Kentring Manik Mayang Sunda, anak ua nya sendiri (Adik Amuk Marugul/anak Haliwungan)
20. Karena lebih cakap dr Amuk Marugul, Pamanah Rasa diangkat jd putra mahkota Pajajaran oleh mertuanya & tinggal di Pakuan.
21. Pamanah Rasa memboyong Subanglarang tinggal di keraton Pakuan Pajajaran (Bogor) bersama Istri yang lain.
22. Subanglarang melahirkan Raden Walangsungsang (1423), Nyai Lara Santang (1426), dan Raja Sangara (1428)
23. Subanglarang mendirikan pesantren dengan nama “Kobong Amparan Alit” di Teluk Agung yg kini berada di Desa Nanggerang Kecamatan Binong
24. Nama “Kobong Amparan Alit” berubah menjadi “Babakan Alit” yang juga berada di sekitar kawasan Teluk Agung Ds. Nanggerang
25. Meskipun tinggal di Bogor, Subanglarang kerap mengunjungi pesantrennyadi Desa Nanggerang Binong tersebut.
sumber kotasubang.com
Poto Poto Situs Nay Subang Larang
inilah kisah situs nay subang larang
1. Kisah Subanglarang tercatat dalam naskah Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN) karya Pangeran Arya Cirebon yg ditulis tahun 1720
2. Nyai Subanglarang bernama asli Kubang Kencana Ningrum lahir tahun 1404
3. Ayah Subanglarang adalah Ki Gedeng Tapa (putra Anggalarang/Wastu Kancana/raja Sunda ke-33) yg mrupakn Syahbandar Cirebon&raja Singapura
4. Ibunya Subanglarang bernama Nhay Ratu Karanjang, putri Ki Gedeng Kasmaya penguasa Wanagiri (Putra Prabu Bunisora/ Raja Sunda ke-32)
5. Pamanahrasa/JayaDewata/Prabu Sliliwangi lhr thn 1401. Ayahnya a/ Prabu Dewa Niskala putra dr Anggalarang (raja Sunda ke-33)
6.Tahun 1418, tiba seorang ulama bernama Syekh Hasanuddin bin Yusuf Sidik dr Campa di Cirebon.
7. Syekh Hasanuddin kemudian bersahabat dg Ki Gedeng Tapa (ayah Subanglarang). Mungkin, saat inilah Ki Gedeng Tapa kemudian memeluk Islam
8. Kemudian Syekh Hasanuddin pergi ke Karawang. Subanglarang dititipkan ikut bersama ulama besar ini untuk belajar Islam di Karawang
9. Syekh Hasanuddin mendirikan pesantren di Karawang & dinamai Pesantren Quro maka itu ia lebih dikenal dg nama Syekh Quro
10. Subanglarang belajar di situ selama 2 tahun. Disinilah Syeh Quro memberikan gelar Subang larang (Pahlawan berkuda)
11. Tahun 1420 Subanglarang kembali ke kampung halamannya di Cirebon
12. Ki Gendeng Tapa mengadakan Sayembara dg tarung satria. Pemenangnya berhak menikahi Subanglarang
13. Pamanah Rasa memenangkan sayembara tsb setelah mengalahkan Amuk Marugul (Raja Japura/Putra Susuktunggal Raja Sunda ke-34)
14. TAhun 1422 Subanglarang dinikahi Pamanahrasa . Pamanahrasa diangkat mnjd putra mahkota di kerajaan Singapura oleh ayah Subanglarang
15. Tahun 1422 terjadi pertempuran antara kerajaan Japura (dipimpin Amuk Marugul) dg Singapura (dipimpin Pamanahrasa)
16. Kerajaan Singapura memenangkan pertempuran tersebut dan menguasai Japura.
17. Amuk Marugul baru mengetahui Pamanahrasa yg selalu mengalahkannya ternyata masih kerabatnya.
18. Amuk Marugul mengajak Pamanahrasa k Pakuan (BGR) brtemu ayahnya (Haliwungan/Susuk Tunggal) yg ternyata Ua nya Pamanahrasa)
19. Pamanahrasa menikah lagi dg Kentring Manik Mayang Sunda, anak ua nya sendiri (Adik Amuk Marugul/anak Haliwungan)
20. Karena lebih cakap dr Amuk Marugul, Pamanah Rasa diangkat jd putra mahkota Pajajaran oleh mertuanya & tinggal di Pakuan.
21. Pamanah Rasa memboyong Subanglarang tinggal di keraton Pakuan Pajajaran (Bogor) bersama Istri yang lain.
22. Subanglarang melahirkan Raden Walangsungsang (1423), Nyai Lara Santang (1426), dan Raja Sangara (1428)
23. Subanglarang mendirikan pesantren dengan nama “Kobong Amparan Alit” di Teluk Agung yg kini berada di Desa Nanggerang Kecamatan Binong
24. Nama “Kobong Amparan Alit” berubah menjadi “Babakan Alit” yang juga berada di sekitar kawasan Teluk Agung Ds. Nanggerang
25. Meskipun tinggal di Bogor, Subanglarang kerap mengunjungi pesantrennyadi Desa Nanggerang Binong tersebut.
sumber kotasubang.com
Poto Poto Situs Nay Subang Larang
Peta Lokasi Situs Nyi Subang Larang
Tempat Parkir
Suasana Didalam Situs Nay Subang Larang
Papan Informasi Situs Nay Subang Larang
Papan Informasi Situs Nay Subang Larang
Penunjuk Ke arah Makam
Salah Satu Pengunjung Dari Bekasi yang sedang berjiarah
Ke situs nay subang larang Ki Jangkung
Tempat Tawasulan
Situs Nay Subang Larang
Situs Nay Subang Larang
Suasana Tempat Yang Asri di kelilingi hutan jati
Tempat Parkir Dan Istirahat
Tempat Informasi
Mushola
Tempat Sembahyang Khusus Perempuan
Mushola
Kamar Kecil Dan Tempat Wudhu
Makam Ibu Andarwati (Ibu Nay Subang Larang)
Lokasi Situs Nay Subang Larang
Kuncen DI lokasi Situs Nay Subang Larang Pak RT Ohen
Masih Ada lokasi Yang berhubungan dengan situs nay subang larang yaitu tempat pemandian yang air nya sangat bening sekali dan tidak pernah kering dari dulu yaitu Pancuran Mas Jati Nunggal Yang berada di Kampung Amparan Alit atau Sumur Gempol Masih Di Desa.Nanggerang Kec.Binong
Lokasi ini sebelah selatan situs nay subang larang yang berjarak kurang lebih 500 meter
Eyang Taklim Dan Para Budayawan Subang saat berkunjung ke bandung dan bertemu
dengan gubernur jawabarat Ahmad Heryawan
Eyang Taklim Yang Usia nya 92 Tahun Sebagai Kuncen Pancuran Mas Jati Nunggal
Pancuran Mas Jati Nunggal,air yang bening dan belum pernah surut dari jaman dulu
Pancuran Mas Jati Nunggal,air yang bening dan belum pernah surut dari jaman dulu
Pancuran Mas Jati Nunggal,air yang bening dan belum pernah surut dari jaman dulu
Kuncen Amparan Alit Eyang Taklim Kelahiran Cirebon yang sudah menetap di Nanggerang ini dari tahun 1940 dan mempunyai anak 9 Orang ini setip hari berjaga ,"Tempat ini Biasanya ramai di kunjungi Setiap malam selasa dan Jumat ,mereka yang datang untuk mandi dan Berdzikir untuk keselamatan dan Berkah"kata Eyang Taklim Yang sudah Paruh Baya ini.