Kamis, 23/10/2014 - 05:08
SUBANG, (PRLM).- Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Subang masih kekurangan tenaga dokter spesialis. Selain itu, sebanyak 70 tempat tidur di empat ruangan yang ada di RSUD Subang kondisinya sudah tidak layak pakai.
Hal itu dikatakan Direktur RSUD Kabupaten Subang, Nunung Syuhaeri di sela-sela acara Workshop Akreditasi rumah sakit versi 2012 di Hotel Daffam, Subang, Rabu (22/10/2014).
Dia mengungkapkan tenaga dokter spesialis yang masih kurang, di antaranya dokter jantung, paru-paru, radiologi, bedah, syaraf, dan kandungan.
"Dokter spesialis kami butuh 10 orang lagi, utamanya untuk pelayanan penyakit dalam dan penyakit lainnya," ujarnya.
Dia mengatakan walaupun tenaga dokter spesialis masih kurang, pelayanan kepada pasien tetap berjalan tetapi kurang optimal. "Kami mohon maaf kalau di poliklinik harus antri karena jumlah dokternya kurang," katanya.
Nunung mengaku pihaknya sudah mengajukan tambahan dokter ke Provinsi Jawa Barat, termasuk ke beberapa universitas. "Walaupun dokter spesialis di Indonesia banyak, tetapi umumnya lebih memilih di perkotaan karena pertimbangan gaji,” ujarnya.
Selain itu, Nunung juga mengungkapkan kendala lain yang dihadapinya yaitu terdapat sebanyak 70 tempat tidur di empat ruangan saat ini sudah kondisi tidak layak pakai. Akibatnya pelayanan terhadap pasien menjadi sering terganggu, utamanya ketika jumlah pasien membludak. "Mudah-mudahan ke depan perbaikan bisa dilakukan bertahap," katanya. (Yusuf Adji/A-88)***
[pikiranrakyat]
Hal itu dikatakan Direktur RSUD Kabupaten Subang, Nunung Syuhaeri di sela-sela acara Workshop Akreditasi rumah sakit versi 2012 di Hotel Daffam, Subang, Rabu (22/10/2014).
Dia mengungkapkan tenaga dokter spesialis yang masih kurang, di antaranya dokter jantung, paru-paru, radiologi, bedah, syaraf, dan kandungan.
"Dokter spesialis kami butuh 10 orang lagi, utamanya untuk pelayanan penyakit dalam dan penyakit lainnya," ujarnya.
Dia mengatakan walaupun tenaga dokter spesialis masih kurang, pelayanan kepada pasien tetap berjalan tetapi kurang optimal. "Kami mohon maaf kalau di poliklinik harus antri karena jumlah dokternya kurang," katanya.
Nunung mengaku pihaknya sudah mengajukan tambahan dokter ke Provinsi Jawa Barat, termasuk ke beberapa universitas. "Walaupun dokter spesialis di Indonesia banyak, tetapi umumnya lebih memilih di perkotaan karena pertimbangan gaji,” ujarnya.
Selain itu, Nunung juga mengungkapkan kendala lain yang dihadapinya yaitu terdapat sebanyak 70 tempat tidur di empat ruangan saat ini sudah kondisi tidak layak pakai. Akibatnya pelayanan terhadap pasien menjadi sering terganggu, utamanya ketika jumlah pasien membludak. "Mudah-mudahan ke depan perbaikan bisa dilakukan bertahap," katanya. (Yusuf Adji/A-88)***
[pikiranrakyat]