Senin, 20/10/2014 - 20:56
SUBANG, (PRLM).- Perbaikan permanen Bendung Leuwinangka di Kelurahan Dangdeur Kecamatan/Kabupaten Subang yang jebol empat tahun lalu tak lama lagi akan dilaksanakan.
Realisasi pembangunannya akan dilaksanakan mengguna pola multiyears, mulai tahun ini hingga 2015 mendatang dengan nilai total anggaran mencapai Rp 60 miliar dengan sumber dana dari APBN.
Hal itu dikatakan anggota DPRD Kabupaten Subang, Lutfi Isror alfaroby, Senin (20/10/2014). Dia mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi dari Balai Besar Wilayah Sungai terkait kepastian pembangunan permanen bendung Leuwinangka yang perbaikannya baru bersifat tanggul darurat. Anggarannya multi year, telah dialokasikan dalam APBN perubahan 2014 dan dilanjutkan pada APBN murni 2015.
"Bila tak ada halangan, kemungkinan Oktober atau awal November pelaksanaannya sudah bisa dimulai. Sebab informasi dari BBWS, pemenang lelangnya sudah ada jika tidak ada sanggahan lima hari ke depan, maka pekerjaannya bisa segera dilaksanakan," katanya.
Dikatakan Lutfi, pembangunan permanen Bendung Leuwinangka sangat mendesak dilaksanakan supaya distribusi air melalui jaringan irigasi bisa optimal. Sebab Leuwinangka mengairi areal sawah di tiga kecamatan yaitu Subang, Pagaden Barat dan Pagaden dengan luas areal mencapai ribuan hektar.
Kondisi saat ini dengan perbaikan menggunakan tanggul darurat distribusi air tak optimal, malahan ada beberapa areal sawah yang minim pasokan airnya. "Perbaikan permanen Bendung Leuwinangka, sesuai jadwal ditargetkan bisa selesai pertengahan tahun 2015," katanya.
Dijelaskan Lutfi, ada beberapa faktor yang menyebabkan perbaikan permanen bendung Leuwingka terlambat. Selain terhambat tahun politik, pembuatan grand desain Bendung Leuwinagka menggunakan bantuan konsultan asing.
"Jadi tahun 2013 lalu, ternyata difokuskan dulu kepada grand desain bangunan, apalagi mulai perencanaan konsultan dari Jepang sudah dilibatkan, mudah-mudahan tak ada hambatan lagi jadi bisa segera dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan," ujarnya.
Sementara itu seorang warga warga Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat, Dede mengaku gembera ketika mendapat kabar tersebut. Dia berharap kabar akan dilaksanakannya perbaikan permanen bendung Leuwinangka bisa segera direalisasikan. Sebab sejak bangunan utamanya jebol, pasokan air menjadi tak optimal.
"Mudah-mudahan, kesulitan air yang dialami petani disini selama hampir empat tahun terakhir, utamanya pada saat musim kemarau bisa segera teratasi, dan pasokan air melalui jaringan irigasi bisa normal lagi seperti sebelum tanggulnya jebol," ujarnya.(Yusuf Adji/A-89)
[pikiran-rakyat]
Hal itu dikatakan anggota DPRD Kabupaten Subang, Lutfi Isror alfaroby, Senin (20/10/2014). Dia mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi dari Balai Besar Wilayah Sungai terkait kepastian pembangunan permanen bendung Leuwinangka yang perbaikannya baru bersifat tanggul darurat. Anggarannya multi year, telah dialokasikan dalam APBN perubahan 2014 dan dilanjutkan pada APBN murni 2015.
"Bila tak ada halangan, kemungkinan Oktober atau awal November pelaksanaannya sudah bisa dimulai. Sebab informasi dari BBWS, pemenang lelangnya sudah ada jika tidak ada sanggahan lima hari ke depan, maka pekerjaannya bisa segera dilaksanakan," katanya.
Dikatakan Lutfi, pembangunan permanen Bendung Leuwinangka sangat mendesak dilaksanakan supaya distribusi air melalui jaringan irigasi bisa optimal. Sebab Leuwinangka mengairi areal sawah di tiga kecamatan yaitu Subang, Pagaden Barat dan Pagaden dengan luas areal mencapai ribuan hektar.
Kondisi saat ini dengan perbaikan menggunakan tanggul darurat distribusi air tak optimal, malahan ada beberapa areal sawah yang minim pasokan airnya. "Perbaikan permanen Bendung Leuwinangka, sesuai jadwal ditargetkan bisa selesai pertengahan tahun 2015," katanya.
Dijelaskan Lutfi, ada beberapa faktor yang menyebabkan perbaikan permanen bendung Leuwingka terlambat. Selain terhambat tahun politik, pembuatan grand desain Bendung Leuwinagka menggunakan bantuan konsultan asing.
"Jadi tahun 2013 lalu, ternyata difokuskan dulu kepada grand desain bangunan, apalagi mulai perencanaan konsultan dari Jepang sudah dilibatkan, mudah-mudahan tak ada hambatan lagi jadi bisa segera dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan," ujarnya.
Sementara itu seorang warga warga Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat, Dede mengaku gembera ketika mendapat kabar tersebut. Dia berharap kabar akan dilaksanakannya perbaikan permanen bendung Leuwinangka bisa segera direalisasikan. Sebab sejak bangunan utamanya jebol, pasokan air menjadi tak optimal.
"Mudah-mudahan, kesulitan air yang dialami petani disini selama hampir empat tahun terakhir, utamanya pada saat musim kemarau bisa segera teratasi, dan pasokan air melalui jaringan irigasi bisa normal lagi seperti sebelum tanggulnya jebol," ujarnya.(Yusuf Adji/A-89)
[pikiran-rakyat]