Tabrak Mobil Berhenti
Sopir Bus Tewas
Kamis, 26 Juni 2014 01:09 WIB
Dally Kardilan/GM
ANGGOTA Unit
Laka Lantas Polres Subang menunjukkan bangkai bus Sumber Alam yang
rusak berat akibat tabrakan beruntun di Dusun Sewo Harjo dan Karanganyar
Kec. Pusakajaya, Subang, Rabu (25/6).
SUBANG,(GM).-
Kecelakaan
beruntun kembali terulang di jalur pantai utara (pantura), tepatnya di
Dusun Sewo Harjo dan Karanganyar Kec. Pusakajaya, Subang, Rabu (25/6)
sekitar pukul 03.00 WIB. Tabrakan yang melibatkan enam mobil tersebut
mengakibatkan seorang tewas dan tiga orang mengalami luka.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun di tempat kejadian, tidak jauh dari lokasi tabrakan ada perbaikan jalan pemasangan paku bumi arah Cirebon menuju Jakarta, sehingga seluruh kendaraan berjalan perlahan. Bus Garuda Mas berhenti, begitu pun dengan kendaraan di belakangnya, Xenia nopol B 1810 SRC, truk Colt Diesel nopol N 9849 UY, truk Colt Diesel B 9668 PI, serta truk gandengan G 1758 BF.
Tiba-tiba dari arah belakang muncul bus Sumber Alam nopol AA 1728 CC yang melaju dengan kecepatan tinggi, dan menabrak kendaraan yang tengah antre tersebut. Akibat kejadian ini, beberapa kendaraan rusak, terutama bus penabrak. “Diduga sopir bus tidak bisa mengendalikan kendaraannya,” kata warga setempat, Samin.
Bahkan sopir bus yang diketahui bernama Hartono Santoso (33) asal Kampung Pucangsari RT 06/RW 05 Desa Kedungsari RT 06/05 Kec. Magelang Utara, Kab. Magelang, Jateng itu tewas di tempat kejadian. Tiga korban luka masing-masing kernet truk, Sigit (20) warga Magelang, penumpang bus Tri Wahyuni (17) warga Kutoarjo, dan Muci (42) asal Kebumen.
Kaki hancur
Kapolsek Pusakanagara, Kompol Kusdi Wibisono yang dihubungi di ruang kerjanya mengatakan, untuk mengevakuasi sopir bus yang nahas sangat sulit karena kedua kakinya dari lutut ke bawah putus dan hancur. Kaki sebelah kiri baru bisa dievakuasi sekitar pukul 09.15 WIB. Sedangkan kaki sebelah kanan harus menggunakan alat berat karena terimpit bagian depan kendaraannya. “Kita juga masih belum mengetahui keberadaan bus Garuda Mas yang kata saksi paling depan dan diduga kabur,” ujarnya.
Kasat Lantas Polres Subang, AKP Bariu B. mengatakan, kejadian ini dan sudah ditangani anggotanya, sedangkan bus Garuda Mas yang kabur masih dicari.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun di tempat kejadian, tidak jauh dari lokasi tabrakan ada perbaikan jalan pemasangan paku bumi arah Cirebon menuju Jakarta, sehingga seluruh kendaraan berjalan perlahan. Bus Garuda Mas berhenti, begitu pun dengan kendaraan di belakangnya, Xenia nopol B 1810 SRC, truk Colt Diesel nopol N 9849 UY, truk Colt Diesel B 9668 PI, serta truk gandengan G 1758 BF.
Tiba-tiba dari arah belakang muncul bus Sumber Alam nopol AA 1728 CC yang melaju dengan kecepatan tinggi, dan menabrak kendaraan yang tengah antre tersebut. Akibat kejadian ini, beberapa kendaraan rusak, terutama bus penabrak. “Diduga sopir bus tidak bisa mengendalikan kendaraannya,” kata warga setempat, Samin.
Bahkan sopir bus yang diketahui bernama Hartono Santoso (33) asal Kampung Pucangsari RT 06/RW 05 Desa Kedungsari RT 06/05 Kec. Magelang Utara, Kab. Magelang, Jateng itu tewas di tempat kejadian. Tiga korban luka masing-masing kernet truk, Sigit (20) warga Magelang, penumpang bus Tri Wahyuni (17) warga Kutoarjo, dan Muci (42) asal Kebumen.
Kaki hancur
Kapolsek Pusakanagara, Kompol Kusdi Wibisono yang dihubungi di ruang kerjanya mengatakan, untuk mengevakuasi sopir bus yang nahas sangat sulit karena kedua kakinya dari lutut ke bawah putus dan hancur. Kaki sebelah kiri baru bisa dievakuasi sekitar pukul 09.15 WIB. Sedangkan kaki sebelah kanan harus menggunakan alat berat karena terimpit bagian depan kendaraannya. “Kita juga masih belum mengetahui keberadaan bus Garuda Mas yang kata saksi paling depan dan diduga kabur,” ujarnya.
Kasat Lantas Polres Subang, AKP Bariu B. mengatakan, kejadian ini dan sudah ditangani anggotanya, sedangkan bus Garuda Mas yang kabur masih dicari.